Cara Hosting Laravel

Bagi para pengguna web baik yang masih baru atau sudah lama berkecimpung, sejatinya mengupload sebuah laravel ke hosting merupakan hal yang sangat penting. Terlebih jika ingin sukses dalam menjalankan web.

Sudah barang tentu hal ini harus menjadi sebuah kewajiban yang dijalankan. So, buat kamu yang ingin menjalankan web setelah membeli Cloud Hosting Indonesia dan ingin sekali tahu bagaimana cara hosting laravel, di artikel ini akan kami tunjukan cara-cara terbarunya.

Cek Php yang Digunakan

Perlu diketahui, untuk menggunakan hosting dalam laravel hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan mengecek versi php yang digunakan. Nah! Versi php yang digunakan sebaiknya mengacu pada versi yang lebih terbaru.

Namun, jika belum punya versi paling barunya kamu bisa gunakan yang versi 7.3. Untuk mengeceknya, kamu bisa masuk ke bagian control panel, kemudian silahkan cari select php version. Makan kamu akan tahu berapa versi php yang sedang digunakan.

Nah! Jika versi php yang digunakan masih belum sesuai, kami sangat menyarankan agar kamu menyesuaikannya terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Gampang saja, tinggal upgrade ke versi terbarunya.

Jika kamu sudah menyesuaikan versi php, silakan lakukan compress file yang akan diupload nantinya menjadi sebuah .zip. Di sini kami menyarankan agar kamu tidak menggunakan spasi pada penamaan file. Jika harus ada spasi, gunakan (_) sebagai tanda pemisah.

Upload Laravel

Setelah melakukan compress file, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah dengan upload filenya. Cara upload filenya mudah saja, tinggal masuk ke “public_html” kemudian tekan upload.

Di langkah ini masih belum selesai. Kamu harus mengupload file .zip yang lain, kemudian diekstrak. Setelah itu, kamu bisa menghapus file .zip yang di awal tadi. Sampai sini sebenarnya sudah bisa mengakses product laravel, lho!

Buat File .htaccess

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan membuat file .htaccess. Pasti banyak yang penasaran, apa sih fungsi dari file ini. Jadi, fungsinya adalah untuk menampilkan beberapa file yang tersembunyi secara tidak sengaja.

Cara yang bisa dilakukan adalah dengan masuk ke menu settings, kemudian silahkan pilih Show Hidden Files. Lakukan pengamatan pada file .htacces, kemudian lakukan settingan coding seperti di bawah ini.

<IfModule mod_rewrite.c>

RewriteEngine On

RewriteRule ^(.*)$ nama_project/public/$1 [L]

</IfModule>

Jika sudah, silahkan kamu lakukan penyimpanan dengan klik “save changes”. Sebelum itu, jangan lupa untuk mengubah namanya menjadi nama data yang sebenarnya sesuai dengan file yang diupload tadi. Dengan demikian, saat membuka webnya landing page pun sudah muncul.

Mengkoneksikan Laravel ke Database

Langkah berikutnya adalah dengan melakukan koneksi laravel ke bagian database. Biasanya akan muncul pesan error. Sudah menjadi tugas pemilik web untuk menyiapkan database SQL. Nah! Nantinya data SQL server ini akan dihubungkan ke laravel.

Silahkan lakukan import database SQL servernya, jika sudah kamu bisa lakukan proses pembuatan akun yang akan terhubung ke dalam database tersebut. Jika sudah, kamu bisa siapkan data codingan yang lebih detail.

Jika sudah sampai tahapan ini, maka laravel kamu sudah jadi. Jika sudah jadi, kamu bisa mulai mengeceknya satu per satu dari awal. Jika dirasa sudah benar, maka kamu bisa mulai menggunakannya dengan sebaik mungkin.

Bagaimana? Apakah proses-proses di atas sangat membantu? Jika dirasa benar demikian, silahkan kamu ikuti langkah-langkahnya secara detail. Dengan begitu laravel siap digunakan bersama dengan webnya.